
nindy’s birthday party
satria duduk sambil makanin biskuit. sendirian soalnya temen-temennya pada hilang. harsa sama jeremy lagi sibuk nyari mangsa, sedangkan kamal udah pasti nemenin cewenya di depan.
tadinya satria berbaur sama tamu-tamu lain. tapi gimana pun juga dia tetap introvert yang cuma bisa bengong kalo dayanya udah habis.
“sendirian aja jomblo.” lamunan satria pecah saat kala duduk di sebelahnya. “sini aku temenin biar gak ketara ngenesnya.”
jujur satria pengen berantem sama kala, tapi energinya beneran udah gak ada. akhirnya satria cuma bilang, “you look pretty tonight.”
“i’m always pretty. gak cuma malem ini.”
satria senyum doang. mau ngebantah juga kala gak salah, dia emang cantik setiap hari.
“hai, gue boleh gabung?”
satria dan kala dongak barengan. itu amira. mood satria hancur seketika.
“gak — ”
“boleh, kak. duduk aja.”
satria nyikut kala pelan dan natap dia dengan tatapan, “kamu ngapain sih?”
“biarin aja.” balas kala juga dengan tatapan mata. gak tau deh itu gimana ceritanya bisa paham.
“eh, kala. aduh, sorry ya. gue masih ngerasa bersalah sama kejadian hari itu. untung satria mau pinjemin bajunya.” amira duduk di depan mereka.
“gak pa-pa, kak. udah lama juga.” kala tersenyum canggung, kemudian natap satria lagi, “males banget.”
“salah sendiri,” balas satria.
“aku pengen cola,” ujar kala tiba-tiba. kali ini beneran ngomong. gak pake telepati lagi. “kak satria mau?”
“gak.”
“ya udah. aku ambil — ”
“gue aja yang ambil,” timpal amira. “gue juga mau cola.”
“oh, kak mira juga mau? aku aja gapapa kak.”
“gue ajaaa.”
“aku aja, kak. masa senior ngambilin minum buat junior.”
“udah lo duduk. anggap ini sebagai permintaan maaf karena gak sengaja nabrak lo di kantin.”
“aku udah maafin — ”
“mira aja,” sela satria. kalo dibiarin takutnya bisa sampai pagi begitu.
“tuh. tunggu sebentar ya.” amira beranjak menuju buffet table, mengambil dua kaleng cola yang tersusun di sana.
akan tetapi, amira tetap lah amira yang gak seneng dengan kehadiran kala. permintaan maaf cuma kedok, mustahil amira gak manfaatin kesempatan ini. sebelum balik ke meja kala dan satria, dia mengocok salah satu kaleng colanya. dan kaleng itu lah yang dia kasih ke kala.
“thank you, kak,” ujar kala.
“iya sama-sam — ”
“AMIRA.” seseorang manggil cewek itu. “SINI FOTO DULU!”
“eh ya ampun. bentar ya guys.”
amira pergi ninggalin kalengnya di atas meja. tanpa sadar bahwa itu adalah kesalahan fatal. tanpa sadar bahwa kala ngelihat semua yang dia lakuin sebelum bawa colanya ke sini.
“kak sat,” panggil kala.
“hmm?”
“wanna see something fun?” ucap kala sambil nuker kaleng di tangannya dengan yang di meja.
“kamu ngapain?”
“hanya … menyelamatkan diri sendiri?”
gak lama kemudian, amira balik lagi. tanpa ragu dia ngebuka colanya dan —
“AAAAAH BANGSATTTT!”
karma emang gak pernah salah sasaran.